Home » , , » Terima Kasih Pak Agus

Terima Kasih Pak Agus

Gedung SMK Negeri 3 Kimia Madiun
Hidayat Jundurrohman, [20.09.14 09:56]
Ketika kelas Pak Agus kosong, tiba-tiba semua pada ramai. Kecuali aku yg tetap stay cool.. :) Kemudian secara mendadak Pak Agus datang dan memasuki kelas, semua panik, namun aku yg tetap stay cool.. :) Kejadian yang tak kuduga seumur hidupku pun terjadi menghampiriku yg kelak akan menjadi catatan sejarah kelam tapi mengharukan.
Aku yg sejak tadi stay cool, tiba-tiba menerima terpaan tangan seorang guru yg tadi baru saja memasuki kelas. "Plakk !!"  Tangan dinginnya keras menampar wajah rupawanku, seisi kelas sketika diam, sunyi, senyap... :#

Hidayat Jundurrohman, [20.09.14 10:13]
Tak terkecuali aku yg terkejut, shock dan nyaris tak percaya dengan takdir ini. Sempat kudengar ada jeritan tertahan dari bangku belakang. Yah.. mungkin para gadis-gadis di kelas ini histeris melihat secara live sosok figur pujaannya didzolimi tanpa prolog, mukaddimah, pembukaan dan alasan yg jelas.. :$

Hidayat Jundurrohman, [20.09.14 10:22]
Seperti yang kuduga sebelumnya takkan ada penjelasan berarti terkait kejadian ini, sampai akhirnya beliau menjauh dari mejaku dan duduk di meja guru depan. Oh... aku merasa seperti menjadi tempat pelampiasan nafsunya.. :o

Hidayat Jundurrohman, [20.09.14 10:28]
Namun dugaanku salah, sejenak setelah beliau duduk, beliau menebar pandangannya ke seisi kelas secara merata dan menyeluruh dari sabang sampai merauke. Kemudian beliau mulai menyampaikan nasihatnya pada kami semua, nasihat seorang guru kepada murid-muridnya nya. Semua khusyuk mendengarkan, tak terkecuali aku yg ikut larut dalam keheningan, meski dadaku bergemuruh seperti suara air mendidih yg dipanaskan 100 derajat celcius. :@

Hidayat Jundurrohman, [20.09.14 10:34]
Di akhir taushiahnya, beliau mengklarifikasi kenapa mesti aku yang ditampar, kenapa tidak murid yang lain. Padahal aku tidak ramai seperti yang lain. Dan tempat dudukku pun bukan di sebelah pintu, melainkan di tengah-tengah ruang kelas, bangku nomor 2 dari depan ?
Beliau menjelaskan semuanya secara gambalang, yang intinya bahwa akulah yg paling bertanggung jawab terhadap keramaian di kelas ini, karena aku (waktu itu) adalah ketua kelas.
Yah memang sebelumnya aku sempat memenangkan pemilu kelas, dengan perolehan suara unggul tipis dari rival-rival ku. Alhamdulillah tidak ada dari rivalku yg menggugat ke MK karena memang aku bermain jujur dan apa adanya. Dan karakterku itu sudah diketahui oleh seluruh penghuni kelas waktu itu. :D

Hidayat Jundurrohman, [20.09.14 10:41]
Sebagai penutup dari taushiahnya, pak agus menyampaikan dengan tulus permintaan maaf secara terbuka padaku dan disaksikan seluruh rakyat 3KD.
Dan aku sebagai seorang negarawan yang mudah memaafkan, secara terbuka pula menerima permintaan maaf beliau. Seisi kelas pun tersenyum, dan sayup-sayup kudengar suara tahmid (alhamdulillah) dari bangku belakang.
ah.. mungkinkah suara itu berasal dari orang yg sama yang tadi sempat menjerit tertahan ?? :$

Hidayat Jundurrohman, [20.09.14 10:51]
Sejurus kemudian, setelah euforia yg mengharukan, perlahan Pak Agus berdiri dari kursinya kemudian menghampiriku. Deg..deg...deg.. hatiku kembali berdegup kencang, kelaspun kembali lengang.. :#
"Maafkan saya mas, saya terpaksa melakukan ini karena Andalah ketua kelas di sini." ucap beliau dengan tegas berwibawa sambil menyalamiku, tangannya yg semula dingin kini terasa hangat seperti mentari pagi.
"i...ya pak sama-sama, gak papa, saya juga minta maaf." Ucapku terbata.. :$
Kemudian beliau meninggalkan kelas diikuti suara tepuk tangan dari teman-teman sekelas. Dan akupun tak mampu membendung butiran air mata yg tiba-tiba keluar membasahi kedua mata ku..
Terima kasih Pak Agus atas pelajaran berharga hari ini, Anda guru terbaikku.. :$

~selesai~

 
Pak Agus berdiri paling kanan (kelihatan separo)


Keterangan:
Pak Agus : Nama Guru Fisika SMK Negeri 3 Kimia Madiun
3KD : Kelas 3 Ruang D

NB:
Kisah nyata yang dialamai penulis, dinukil dari pesan whatsapp dengan sedikit perbaikan.

0 komentar:

Posting Komentar