Meruqyah Anak Kucing Keracunan



Siang tadi, saat ku pulang istirahat kerja, skitar habis dhuhur, kucing hitamku terlihat tidak seperti biasanya. Dia banyak diam, bahkan saat ku beri makanan dia seakan tanpa respon. Padahal saudaranya yang putih dan ibunya yang belang langsung sigap melahap makanan.

Kemudian aku dekati, terlihat air liut terus menetes dari mulutnya dan membasahi kedua kaki depannya, bahkan sampai menetes ke kursi tempat dia duduk.

Aku teringat sekitar 3 tahun lalu, aku punya kucing yang bernama cici, kondisinya hampir sama, sejak pagi cici pulang ke rumah dengan kondisi berliur terus-menerus, kemudian siangnya dia tak tertolong alias mati.

Aku khawatir si hitam akan bernasib sama dengan cici. Namun aku tak tahu apa yg harus ku lakukan. Pergi ke dokter hewan jelas tak mungkin karena emang di daerahku tidak ada. Cari obat di apotek juga mustahil, apotek khusus hewan aku jg belum tahu tempatnya.

Akhirnya kuputuskan tuk meruqyah saja, dengan bekal postingan2 ustadz Perdana Akhmad di fb aku coba mengobati si hitam.

Pertama-tama aku hangatkan air, kemudian aku campur garam dapur secukupnya. Setelah itu aku bacakan al fatihah pada campuran air hangat + garam tadi. Lantas aku minumkan pada si hitam dengan sebuah tutup botol. Sisanya aku basuhkan ke leher si hitam sambil ku urut2 lehernya dan ku basuhkan pula pada 2 kaki depan si hitam yg penuh liur tadi. Dan aku bersihkn semua bekas liur yang menempel dengan air tadi sampai bersih.

Setelah kurasa cukup, aku pindahkan si hitam ke depan rumah agar hangat dan segera kering kulit dan bulunya sambil aku pegangi leher dan tubuhnya kemudian aku bacakan al fatihah dan doa kesembuhan berulang kali:
"Allohumma robban naasi, adzhibil ba'tsa isyfi, anta syafi, laa syifa-an illa syifa-uka, syifa-an laa yughodiru saqoma.."

Tiap selesai baca al fatihah aku tiupkan ke tubuhnya, terutama bagian yang menurutku sakit, yakni mulut, leher dan perut.
_________________________

Sore harinya, setelah pulang kerja sekitar jam 17:00 wib, aku melihat si hitam sudah lari-lari lincah meski tak selincah biasanya, alhamdulillah. Tapi air liur masih saja keluar dari mulut si hitam. Kemudian habis maghrib kucoba melakukan ruqyah lagi seperti siang tadi. Kali ini campuran air hangat + garam yang kubuat tak sebanyak siang tadi, karena air liur yang masih menetes cuma membasahi area sekitar mulut saja. Leher dan kakinya tetap bersih bebas dari liur.

Selesai meruqyah, aku sediakan makan untuk si hitam. Karena setahuku sejak siang tadi dia cuma minum air hangat + garam saja. :)
________________________

Hari ke 2

Alhamdulillah pagi ini si hitam sudah sehat dan agresif saat dikasih makanan. Dan air liurnya tidak lagi keluar dari mulutnya.